Sengsara merupakan dampak dari kemiskinan yang menggemparkan keimanan seseorang. Sebagian orang lebih memilih hidup sendiri asalkan kaya ketimbang hidup bersama teman-teman dalam keadaan sengsara. Di zaman ini , orang-orang cenderung memikirkan hal-hal yang menjadi keuntungan daripada memikirkan sosial mereka yang menimbulkan kerugian materi.
Dalam segi
materi , kemiskinan memang sebuah kerugian atau kesengsaraan. Akan tetapi, dalam
segi keimanan merupakan suatu kesempatan dimana kita dapat menunjukkan
kesetiaan kita pada Tuhan.Memang dari segi pandangan saling berlawanan , akan
tetapi ini adalah pilihan kita untuk setia pada Tuhan ataukah hanya pada harta
duniawi. Walaupun kita beranggapan “uang” adalah godaan,jangan pernah menyamakan
hal itu sebagai tantangan agama! Sebab ,
jika dibandingkan dengan agama , hal itu merupakan sebagian kecil dari
kehidupan yang telah Tuhan berikan dan tidak sebanding dengan kasih Tuhan.
Harta seharusnya tidak menjadi kekhawatiran
terbesar dan bukan pula tantangan zaman yang terbayang mengerikan. Sebab, yang
perlu kita khawatirkan pada zaman ini adalah iman kita dalam menghadapi
godaan-godaan yang bervariasi dalam kehidupan kita. Keyakinan teguh pada iman
kita yang memandang bahwa Tuhan selalu bersama kita disaat suka maupun duka sangat
perlu ditanamkan dalam hati kita.Harus kita yakini pula bahwa Tuhan tidak akan
memberikan cobaan diluar batas kemampuan kita,sebab Tuhan menciptakan manusia agar
manusia berusaha meraih kesempurnaan diri dalam apa
yang telah Tuhan kehendaki.
Segala
kasih kita dapatkan dariNya meski dalam keadaan miskin dan menderita. Segala
pengharapan dari Tuhan Allah telah diturunkan ke bumi melalui hadirnya dalam
dunia yang rela menjalani kehidupan penuh luka demi kasihnya yang tidak pernah
memandang sesuatu dari kekurangan kita. Kemiskinan bukan kekhawatiran ,
sebab kasih Tuhan tidak pernah akan
berhenti membuat keajaiban dalam diri manusia sekecil apapun.
Tuhan Allah menghendaki kita agar selalu mengasihi
dan menyayangi. Allah tidak pernah membeda-bedakan umatnya meskipun ia miskin
dan hina dimata yang lain. Tuhan selalu menghendaki agar kita selalu berbagi
dalam kasih dan mensyukuri segala sesuatu yang telah kita miliki . Manusia
cenderung selalu berusaha mendapatkan apa yang mereka cintai tanpa mensyukuri
apa yang telah mereka miliki. Mengubah segala tantangan zaman menjadi sebuah
sukacita merupakan sebuah tugas yang diberikan Tuhan pada kita.
Untuk keluar dari kemiskinan , do’a tanpa perbuatan
adalah sia-sia. Tuhan tidak akan memberikan sesuatu secara instan , ibaratnya kita menginginkan buah yang berada di atas pohon
sementara kita duduk pada kursi yang nyaman. Kita diberikan akal dan pikiran
oleh Tuhan untuk mengolah daya pikir kita dan mengembangkan ilmu untuk mencapai
apa yang kita raih dan kita inginkan, termasuk berusaha untuk keluar dari kemiskinan
dan harus disertai do’a pada Tuhan.
Ketamakan dan kesombongan adalah hal-hal yang tidak
dikehendaki Tuhan . Tuhan tidak menghendaki manusia untuk berbuat tamak dan besar
kepala terhadap kemiskinan-kemiskinan yang orang lain alami. Kita seharusnya
sadar , bahwa semua benda maupun harta yang ada di dunia ini hanya milikNya
semata , bersifat sementara dan dinamis sesuai kehendaknya. Tantangan zaman
mengenai kemiskinan bukan suatu ketakutan yang amat mengerikan , karena masih
memberikan semua orang yang kita sayangi untuk selalu ada bersama kita disaat
kita senang maupun menderita.
Uang takkan pernah sebanding dengan Manusia , karena
Tuhan lebih mencintai manusia dibandingkan uang.Manusia lebih berharga di mata
Tuhan dibandingkan dengan uang , jadi berfikirlah mencintai Tuhan daripada
uang.Sadarlah bahwa uang pula bukan jaminan kebahagiaan dan hanya Tuhan satu-satunya kebahagiaan kekal.
Tantangan zaman dalam berbagai probabilitas
mengenai kemiskinan memiliki sejumlah aspek positif yang harusnya kita syukuri.
Sebagai manusia , kita syukuri bahwa kemiskinan adalah tanda cinta Tuhan yang
Dia berikan untuk meningkatkan mutu keimanan kita.Maka dari itu , berfikirlah
bahwa kebahagiaan bukan berarti memiliki semua yang kita cintai dan hilangkan
rasa takut ,sebab mujizatNya tidak akan
pernah berhenti dalam diri manusia walaupun kita hina dan kotor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar