Senin, 22 April 2013

Kesengsaraan Dunia Dalam KasihNya




           Menelisik kemiskinan di dunia tampaknya tidak berkesudahan .Pasalnya masalah kemiskinan  telah menjadi penyakit yang rawan di setiap negara.Kemiskinan telah menggoyahkan setiap negara,begitu pula terhadap keimanan.Kemiskinan menjadi salah satu faktor pemicu kekhawatiran besar dalam tantangan zaman ini.
            Sengsara merupakan dampak dari kemiskinan yang menggemparkan keimanan seseorang. Sebagian orang lebih memilih hidup sendiri asalkan kaya ketimbang hidup bersama teman-teman dalam keadaan sengsara. Di zaman ini , orang-orang cenderung memikirkan hal-hal yang menjadi keuntungan daripada memikirkan sosial mereka yang menimbulkan kerugian materi.
 Dalam segi materi , kemiskinan memang sebuah kerugian atau kesengsaraan. Akan tetapi, dalam segi keimanan merupakan suatu kesempatan dimana kita dapat menunjukkan kesetiaan kita pada Tuhan.Memang dari segi pandangan saling berlawanan , akan tetapi ini adalah pilihan kita untuk setia pada Tuhan ataukah hanya pada harta duniawi. Walaupun kita beranggapan “uang” adalah godaan,jangan pernah menyamakan hal itu sebagai  tantangan agama! Sebab , jika dibandingkan dengan agama , hal itu merupakan sebagian kecil dari kehidupan yang telah Tuhan berikan dan tidak sebanding dengan kasih Tuhan.
Harta seharusnya tidak menjadi kekhawatiran terbesar dan bukan pula tantangan zaman yang terbayang mengerikan. Sebab, yang perlu kita khawatirkan pada zaman ini adalah iman kita dalam menghadapi godaan-godaan yang bervariasi dalam kehidupan kita. Keyakinan teguh pada iman kita yang memandang bahwa Tuhan selalu bersama kita disaat suka maupun duka sangat perlu ditanamkan dalam hati kita.Harus kita yakini pula bahwa Tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan kita,sebab Tuhan menciptakan manusia agar manusia berusaha meraih kesempurnaan diri dalam apa yang telah Tuhan kehendaki.
Segala kasih kita dapatkan dariNya meski dalam keadaan miskin dan menderita. Segala pengharapan dari Tuhan Allah telah diturunkan ke bumi melalui hadirnya dalam dunia yang rela menjalani kehidupan penuh luka demi kasihnya yang tidak pernah memandang sesuatu dari kekurangan kita. Kemiskinan bukan kekhawatiran , sebab  kasih Tuhan tidak pernah akan berhenti membuat keajaiban dalam diri manusia sekecil apapun.
Tuhan Allah menghendaki kita agar selalu mengasihi dan menyayangi. Allah tidak pernah membeda-bedakan umatnya meskipun ia miskin dan hina dimata yang lain. Tuhan selalu menghendaki agar kita selalu berbagi dalam kasih dan mensyukuri segala sesuatu yang telah kita miliki . Manusia cenderung selalu berusaha mendapatkan apa yang mereka cintai tanpa mensyukuri apa yang telah mereka miliki. Mengubah segala tantangan zaman menjadi sebuah sukacita merupakan sebuah tugas yang diberikan Tuhan pada kita.

Untuk keluar dari kemiskinan , do’a tanpa perbuatan adalah sia-sia. Tuhan tidak akan memberikan sesuatu secara instan , ibaratnya kita menginginkan buah yang berada di atas pohon sementara kita duduk pada kursi yang nyaman. Kita diberikan akal dan pikiran oleh Tuhan untuk mengolah daya pikir kita dan mengembangkan ilmu untuk mencapai apa yang kita raih dan kita inginkan, termasuk berusaha untuk keluar dari kemiskinan dan harus disertai do’a pada Tuhan.
Ketamakan dan kesombongan adalah hal-hal yang tidak dikehendaki Tuhan . Tuhan tidak menghendaki manusia untuk berbuat tamak dan besar kepala terhadap kemiskinan-kemiskinan yang orang lain alami. Kita seharusnya sadar , bahwa semua benda maupun harta yang ada di dunia ini hanya milikNya semata , bersifat sementara dan dinamis sesuai kehendaknya. Tantangan zaman mengenai kemiskinan bukan suatu ketakutan yang amat mengerikan , karena masih memberikan semua orang yang kita sayangi untuk selalu ada bersama kita disaat kita senang maupun menderita.
Uang takkan pernah sebanding dengan Manusia , karena Tuhan lebih mencintai manusia dibandingkan uang.Manusia lebih berharga di mata Tuhan dibandingkan dengan uang , jadi berfikirlah mencintai Tuhan daripada uang.Sadarlah bahwa uang pula bukan jaminan kebahagiaan dan hanya  Tuhan satu-satunya kebahagiaan kekal.
Tantangan zaman dalam berbagai probabilitas mengenai kemiskinan memiliki sejumlah aspek positif yang harusnya kita syukuri. Sebagai manusia , kita syukuri bahwa kemiskinan adalah tanda cinta Tuhan yang Dia berikan untuk meningkatkan mutu keimanan kita.Maka dari itu , berfikirlah bahwa kebahagiaan bukan berarti memiliki semua yang kita cintai dan hilangkan rasa takut ,sebab mujizatNya tidak  akan pernah berhenti dalam diri manusia walaupun kita hina dan kotor.

           

          





Tidak ada komentar:

Posting Komentar