Keterkaitan
Alam dan Manusia
Alam
merupakan elemen prioritas dalam kehidupan manusia yang tersirat. Manusia
menjadi hasil dari dampak setiap perbuatan manusia lainnya kepada alam. Oleh
karena itu , manusia saling terhubung dan terintegrasi bersama untuk saling
mengkaitkan kehidupannya dengan alam.
Alam dan
manusia sama-sama memiliki ketergantungan yang menjadi bahasan utama dalam
setiap aspek kehidupan. Kehidupan manusia tergantung jalannya alam yang
mendukung dalam setiap aktivitas-aktivitas manusia. Begitu pula alam , keadaan
alam yang mendukung dan baik dibutuhkan kesadaran manusia untuk mengelola alam
secara efektif.
Alam terdiri dari ruang darat ,
ruang udara dan ruang air . Ketiga ruang tersebut merupakan pondasi yang
menjadi elemen kehidupan untuk setiap manusia. Setiap keadaan yang ditimbulkan
manusia pada alam akan menjadi boomerang
kehidupan bagi manusia. Oleh karena itu,
pengendalian alam dan menjaga keseimbangannya merupakan tantangan zaman yang
menjadi kewajiban kita secara sadar,mutlak dan tanpa syarat.
Alam
diturunkan nenek moyang dalam keadaan seimbang walaupun teknologi saat itu
masih tergolong kurang .Akan tetapi , deteriorasi alam semakin terjadi meski
pengetahuan di zaman ini semakin berkembang. Manusia zaman ini tergolong kurang
mampu mengelola alam secara seimbang serta kurang menyadari pengaturan
teknologi yang merusak segala aspek kehidupan secara tidak bertanggung jawab.
Ekosistem yang rusak menjadi salah
satu ciri bahwa deteriorasi alam telah terjadi. Fungsi dari segala aspek yang
muncul dari alam menjadi minim dan kurang maksimal sesuai dengan keadaan yang
telah kita timbulkan pada mereka. Kita cenderung menggunakan sumber daya alam
berlebihan tanpa memikirkan adanya akibat yang ditimbulkan.Oleh karena itu,setiap
perusakan lingkungan hidup yang kita perbuat menjadi faktor utama penyebab
rusaknya ekosistem .
Kerusakan ekosistem menyebabkan
keanekaragaman hayati serta rantai makanan terganggu. Sedangkan, yang sering
terjadi dan sekaligus menjadi tantangan zaman ini adalah manusia yang selalu
merusak rantai makanan demi kebutuhan mereka. Alam menjadi tempat mahluk hidup
menaruh kehidupan di setiap elemen-elemen yang menjadi tempat adaptasi mereka.
Pada zaman ini , manusia ditantang
untuk mampu saling bekerja sama dalam hal membangun lingkungan yang sehat serta
melestarikannya. Hal sulit dalam tindakan tersebut adalah dengan
mengurangi/menghilangkan sifat egois manusia yang mengambil keuntungan dari
alam secara tidak efisien dan tidak bertanggung jawab. Oleh karena hal itu
,kita harus menyadari bahwa kita membutuhkan serta dibutuhkan oleh alam .
Kesengajaan
Deteriorasi Alam Secara Global Yang Mengancam Hidup Beragama
Dewasa ini,
konteks secara global mengenai permasalahan deteriorasi alam menjadi ancaman
ditengah kehidupan beragama. Pasalnya , keadaan ini menimbulkan permasalahan yang
bersifat abstrak. Pada dasarnya hampir seluruh manusia sadar dan mengerti akan kondisi alam saat ini. Akan
tetapi ,bukan pelestarian yang mereka implementasikan , melainkan tingkah laku
memperkaya diri melalui eksploitasi alam yang berlebihan secara tidak
bertanggung jawab.
Manusia
cenderung tidak peka terhadap bencana-bencana yang telah terjadi secara lokal maupun
global. Mereka tidak mengutip kisah-kisah dari sebagian orang yang menjadi
korban dari kemarahan alam yang merupakan anugerahNya. Kesengajaan kita yang
tidak didasari rasa memiliki terhadap ciptaanNya menyebabkan deteriorasi alam semakin
meningkat dan kehidupan kita mulai terancam.
Dalam pandangan lain , agama
mengajarkan kita untuk selalu mengambil langkah-langkah terbaik dalam melestarikan
apa yang telah Tuhan anugerahkan. Tuhan menciptakan alam dalam kondisi yang
sangat sempurna. Namun , manusia saat ini cenderung memanfaatkan alam secara
serampangan dan tidak teratur. Oleh karena itu , apa yang telah Dia anugerahkan
secara sempurna selayaknya kita hadiahkan dalam kondisi yang sempurna pula.
Prinsip
kesuksesan dengan tidak berdasarkan agama merupakan faktor dari perusakan lingkungan hidup yang sewenang-wenang . Semua tindakan ataupun perbuatan yang
kita implementasikan harus berpondasi pada alkitab atau kehendakNya. Sebagai
umat manusia , kita tidak bisa memecahkan persoalan kita sendiri dengan
sewenang-wenang. Tanpa kehadiranNya , usaha apapun yang kita kerjakan hanya
akan menjadi beban bagi orang lain dan tidak bermakna sama sekali.
Ancaman yang
ditimbulkan melalui kerusakan lingkungan alam bukan merupakan keputusan
Allah,melainkan dampak yang ditimbulkan oleh tingkah laku manusia itu sendiri.
Pada dasarnya Allah menciptakan semuanya baik
dan sempurna . Jadi , segala kejahatan yang ditimbulkan pada alam ini
bukan merupakan kehendak Allah , melainkan timbul dari keinginan manusia memperoleh
sesuatu.
Kesabaran merupakan salah satu
kunci dalam mencegah kerusakan lingkungan itu sendiri. Pasalnya , Allah telah
memerintahkan kita untuk berperilaku sabar terhadap segala sesuatu yang kita
inginkan. Kurangnya kesabaran manusia menjadi salah satu faktor pendukung
manusia dalam mengambil langkah-langkah yang berlebihan untuk mencapai
kesuksesan , salah satunya dengan perusakan lingkungan hidup secara
besar-besaran.
Sifat manusia yang tidak ingin
repot menjadi salah satu kendala untuk mencegah perusakan lingkungan hidup.
Tidak sedikit manusia di dunia ini yang memilih jalan alternatif yang merugikan orang lain demi
kemudahan dirinya menjalani kehidupan. Tuhan mengajarkan agar manusia selalu
berusaha sesuai dengan pedoman alkitab. Oleh karena itu , manusia harus
senantiasa bekerjasama secara bertanggung jawab untuk memperoleh kemudahan
dalam mencapai tujuan.
Dalam tantangan zaman ini , manusia
cenderung berfikir oportunis terhadap apa yang bisa mereka dapatkan secara
gratis dari alam ini tanpa mempedulikan dampaknya. Perusakan lingkungan hidup
menjadi jalan terakhir manusia untuk mencapai kemakmuran mereka ditengah daya
hidup persaingan secara global. Manusia tidak sadar bahwa pemikiran oportunis
ini sesungguhnya menimbulkan kepuasan yang bersifat sementara dan bukan
merupakan kehendak Tuhan Yesus. Namun sayangnya tidak sedikit manusia yang
hanya berfikir oportunis secara tidak bertanggung jawab.
Tantangan zaman yang berupa godaan
untuk merusak lingkungan hidup merupakan suatu kesempatan bagi kita untuk
membuktikan kesetiaan kita terhadap perintah-perintah Tuhan. Kita harus sadar
bahwa segala pemahaman mengenai pengetahuan-pengetahuan sudah menjadi dasar
yang tertera dalam alkitab. Oleh karena itu , dengan memahami apa yang harus
Allah perintahkan , kita dapat mengerti jalan mana yang harus kita perbuat.
Ancaman deteriorasi alam terhadap
manusia yang dikarenakan rusaknya lingkungan hidup tidak boleh menjadi beban
pemikiran kita. Selama kita melakukan pelestarian dan menjaga keseimbangan alam
sesuai ajaran alkitab , maka segala kekuasaan hanya Allah yang mengatur. Sebab
, kehidupan dan kematian manusia bukan ditentukan oleh manusia , melainkan
Allah.
Yesus mengajarkan kita untuk tidak
kuatir terhadap hidup kita , termasuk terhadap ancaman karena perusakan lingkungan hidup
yang meluas. Kita harus memahami bahwa Allah kita adalah Allah “Yang Pengasih”.Dia
mengasihi umat manusia dan senantiasa menjaga umat manusia dari ancaman-ancaman
kehidupan manusia.
Kita harus senantiasa serahkan
segala kuatir kita padaNya karena Dia yang memelihara kita dari segala tantangan
zaman hingga membimbing kita menuju langkah-langkah kehidupan baru. Maka dari
itu, iman tak sebanding dengan ancaman deteriorasi alam,sebab Yesus berkata
bahwa “langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu”.