Selasa, 23 April 2013

Perusakan Lingkungan Hidup





Keterkaitan Alam dan Manusia

            Alam merupakan elemen prioritas dalam kehidupan manusia yang tersirat. Manusia menjadi hasil dari dampak setiap perbuatan manusia lainnya kepada alam. Oleh karena itu , manusia saling terhubung dan terintegrasi bersama untuk saling mengkaitkan kehidupannya dengan alam.
             
           Alam dan manusia sama-sama memiliki ketergantungan yang menjadi bahasan utama dalam setiap aspek kehidupan. Kehidupan manusia tergantung jalannya alam yang mendukung dalam setiap aktivitas-aktivitas manusia. Begitu pula alam , keadaan alam yang mendukung dan baik dibutuhkan kesadaran manusia untuk mengelola alam secara efektif.   

            Alam terdiri dari ruang darat , ruang udara dan ruang air . Ketiga ruang tersebut merupakan pondasi yang menjadi elemen kehidupan untuk setiap manusia. Setiap keadaan yang ditimbulkan manusia pada alam akan menjadi boomerang kehidupan  bagi manusia. Oleh karena itu, pengendalian alam dan menjaga keseimbangannya merupakan tantangan zaman yang menjadi kewajiban kita secara sadar,mutlak dan tanpa syarat.


Deteriorasi Alam

           
          Alam diturunkan nenek moyang dalam keadaan seimbang walaupun teknologi saat itu masih tergolong kurang .Akan tetapi , deteriorasi alam semakin terjadi meski pengetahuan di zaman ini semakin berkembang. Manusia zaman ini tergolong kurang mampu mengelola alam secara seimbang serta kurang menyadari pengaturan teknologi yang merusak segala aspek kehidupan secara tidak bertanggung jawab.

         Ekosistem yang rusak menjadi salah satu ciri bahwa deteriorasi alam telah terjadi. Fungsi dari segala aspek yang muncul dari alam menjadi minim dan kurang maksimal sesuai dengan keadaan yang telah kita timbulkan pada mereka. Kita cenderung menggunakan sumber daya alam berlebihan tanpa memikirkan adanya akibat yang ditimbulkan.Oleh karena itu,setiap perusakan lingkungan hidup yang kita perbuat menjadi faktor utama penyebab rusaknya ekosistem .

          Kerusakan ekosistem menyebabkan keanekaragaman hayati serta rantai makanan terganggu. Sedangkan, yang sering terjadi dan sekaligus menjadi tantangan zaman ini adalah manusia yang selalu merusak rantai makanan demi kebutuhan mereka. Alam menjadi tempat mahluk hidup menaruh kehidupan di setiap elemen-elemen yang menjadi tempat adaptasi mereka.

          Pada zaman ini , manusia ditantang untuk mampu saling bekerja sama dalam hal membangun lingkungan yang sehat serta melestarikannya. Hal sulit dalam tindakan tersebut adalah dengan mengurangi/menghilangkan sifat egois manusia yang mengambil keuntungan dari alam secara tidak efisien dan tidak bertanggung jawab. Oleh karena hal itu ,kita harus menyadari bahwa kita membutuhkan serta dibutuhkan oleh alam .
   

Kesengajaan Deteriorasi Alam Secara Global Yang Mengancam Hidup Beragama

           
           Dewasa ini, konteks secara global mengenai permasalahan deteriorasi alam menjadi ancaman ditengah kehidupan beragama. Pasalnya , keadaan ini menimbulkan permasalahan yang bersifat abstrak. Pada dasarnya hampir seluruh manusia sadar  dan mengerti akan kondisi alam saat ini. Akan tetapi ,bukan pelestarian yang mereka implementasikan , melainkan tingkah laku memperkaya diri melalui eksploitasi alam yang berlebihan secara tidak bertanggung jawab.
           
           Manusia cenderung tidak peka terhadap bencana-bencana yang telah terjadi secara lokal maupun global. Mereka tidak mengutip kisah-kisah dari sebagian orang yang menjadi korban dari kemarahan alam yang merupakan anugerahNya. Kesengajaan kita yang tidak didasari rasa memiliki terhadap ciptaanNya menyebabkan deteriorasi alam semakin meningkat dan kehidupan kita mulai terancam.

           Dalam pandangan lain , agama mengajarkan kita untuk selalu mengambil langkah-langkah terbaik dalam melestarikan apa yang telah Tuhan anugerahkan. Tuhan menciptakan alam dalam kondisi yang sangat sempurna. Namun , manusia saat ini cenderung memanfaatkan alam secara serampangan dan tidak teratur. Oleh karena itu , apa yang telah Dia anugerahkan secara sempurna selayaknya kita hadiahkan dalam kondisi yang sempurna pula.
            
            Prinsip kesuksesan dengan tidak berdasarkan agama merupakan faktor dari perusakan lingkungan hidup yang sewenang-wenang . Semua tindakan ataupun perbuatan yang kita implementasikan harus berpondasi pada alkitab atau kehendakNya. Sebagai umat manusia , kita tidak bisa memecahkan persoalan kita sendiri dengan sewenang-wenang. Tanpa kehadiranNya , usaha apapun yang kita kerjakan hanya akan menjadi beban bagi orang lain dan tidak bermakna sama sekali. 
            Ancaman yang ditimbulkan melalui kerusakan lingkungan alam bukan merupakan keputusan Allah,melainkan dampak yang ditimbulkan oleh tingkah laku manusia itu sendiri. Pada dasarnya Allah menciptakan semuanya baik  dan sempurna . Jadi , segala kejahatan yang ditimbulkan pada alam ini bukan merupakan kehendak Allah , melainkan timbul dari keinginan manusia memperoleh sesuatu.
           
            Kesabaran merupakan salah satu kunci dalam mencegah kerusakan lingkungan itu sendiri. Pasalnya , Allah telah memerintahkan kita untuk berperilaku sabar terhadap segala sesuatu yang kita inginkan. Kurangnya kesabaran manusia menjadi salah satu faktor pendukung manusia dalam mengambil langkah-langkah yang berlebihan untuk mencapai kesuksesan , salah satunya dengan perusakan lingkungan hidup secara besar-besaran.

             Sifat manusia yang tidak ingin repot menjadi salah satu kendala untuk mencegah perusakan lingkungan hidup. Tidak sedikit manusia di dunia ini yang memilih jalan  alternatif yang merugikan orang lain demi kemudahan dirinya menjalani kehidupan. Tuhan mengajarkan agar manusia selalu berusaha sesuai dengan pedoman alkitab. Oleh karena itu , manusia harus senantiasa bekerjasama secara bertanggung jawab untuk memperoleh kemudahan dalam mencapai tujuan.

             Dalam tantangan zaman ini , manusia cenderung berfikir oportunis terhadap apa yang bisa mereka dapatkan secara gratis dari alam ini tanpa mempedulikan dampaknya. Perusakan lingkungan hidup menjadi jalan terakhir manusia untuk mencapai kemakmuran mereka ditengah daya hidup persaingan secara global. Manusia tidak sadar bahwa pemikiran oportunis ini sesungguhnya menimbulkan kepuasan yang bersifat sementara dan bukan merupakan kehendak Tuhan Yesus. Namun sayangnya tidak sedikit manusia yang hanya berfikir oportunis secara tidak bertanggung jawab.

              Tantangan zaman yang berupa godaan untuk merusak lingkungan hidup merupakan suatu kesempatan bagi kita untuk membuktikan kesetiaan kita terhadap perintah-perintah Tuhan. Kita harus sadar bahwa segala pemahaman mengenai pengetahuan-pengetahuan sudah menjadi dasar yang tertera dalam alkitab. Oleh karena itu , dengan memahami apa yang harus Allah perintahkan , kita dapat mengerti jalan mana yang harus kita perbuat.

            Ancaman deteriorasi alam terhadap manusia yang dikarenakan rusaknya lingkungan hidup tidak boleh menjadi beban pemikiran kita. Selama kita melakukan pelestarian dan menjaga keseimbangan alam sesuai ajaran alkitab , maka segala kekuasaan hanya Allah yang mengatur. Sebab , kehidupan dan kematian manusia bukan ditentukan oleh manusia , melainkan Allah.

             Yesus mengajarkan kita untuk tidak kuatir terhadap hidup kita , termasuk terhadap ancaman karena perusakan lingkungan hidup yang meluas. Kita harus memahami bahwa Allah kita adalah Allah “Yang Pengasih”.Dia mengasihi umat manusia dan senantiasa menjaga umat manusia dari ancaman-ancaman kehidupan manusia.

             Kita harus senantiasa serahkan segala kuatir kita padaNya karena Dia yang memelihara kita dari segala tantangan zaman hingga membimbing kita menuju langkah-langkah kehidupan baru. Maka dari itu, iman tak sebanding dengan ancaman deteriorasi alam,sebab Yesus berkata bahwa “langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataanKu tidak akan berlalu”.